Aku pergunakan uang itu untuk biaya pengobatan Abah dan makan sehari-hari. Lidah kami bertemu dan bergelut di dalam mulutku. Bokep mama Nafas kami memburu cepat, secepat detakan jatung kami.Kami berpelukan dan kembali berciuman selama beberapa menit. Mungkin aku sempat terlelap di atas meja batu itu, karena begitu aku tersadar tubuhku sudah tertutup kain batik. Aku sudah memperlakukan Pak Kusrin seperti seorang suami. Enakkk …Pak,” kataku. Selaput daraku kini sudah tembus di dorong kotol Pak Kusrin. Kedua kakiku dilipat ke atas dan ditopang oleh kedua tangannya. Aku berusaha untuk mengabaikan rasa geli yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya pada buah dadaku. Tubuhku sudah di luar kendaliku sendiri karena nafsu birahi telah menguasaiku. AAAAAHHHHHHHHH …….AHHHHHHHHHHH,” kami pun berteriak bersamaan melepas semua rasa. Aku berikan uang pemberian Pak Kusrin yang telah basah terkena air mani dan cairan memekku tadi ke Mak.
