“pluk,,”, bunyi dari seonggok daging kecil yang keluar dari vaginaku. Bokep mom Lidahnya terasa benar-benar nikmat menjilati rongga bagian dalam vaginaku dan bahkan lidahnya sampai mentok di ujung vaginaku. “kenapa mbah, saya lemes nih”. Aku pun mendekati pintu satu-satunya yang ada di hadapanku. “aah, itu mah dukun kuno”. “mbah dapet dari mana tuh alat?”. Wawan lebih mendekatkan dirinya lagi kepada diriku sehingga aku bisa merasakan hembusan nafasnya menerpa wajahku, dan dia langsung mendekatkan bibirnya ke bibirku yang tipis dan mungil. “mm,,,gimana ya?”. “mm,, maaf nih, mbah, dukun apa bukan?”. “ya, tapi yang paling cantik disini kan lo”. “bleess,,,mmhhhh”, desahku ketika penis Wawan yang tidak begitu besar menembus masuk ke lubang vaginaku. “boleh kenalan gak bos?”. Aku mulai melucuti pakaianku satu per satu mulai dari kaos, celana jeans, sampai bra dan juga celana dalamku sehingga kini tubuh putih mulusku terpampang jelas di hadapan Mbah Centeng tanpa sehelai benang pun.
