Kami menyeruput kopi susu yang masih hangat. Bokep mom Kami melepas nafas kami yang memburu. Dodi sudah menjilati klitorisku. Aku cepat keluar dan memakai kimonoku. Perlahan aku memberanikan diri untuk menjilati batang penis yang besar itu. Setelah semuanya berada dalam vaginaku, Dodi terus menjilati leherku, telingaku dan meremas-remas tetekku. Aku keluar rumah dengan Dodi pukul 09.00 Wib. Dodi juga menyemprotkan spermanya ke dalam liangku. Tubuhnya bergetar kuat. Dia membopongku ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Aku berjemur di atas kursi malas di halaman belakang yang dipagari tinggi pada sebuah taman kecil. Sekujur tubuhku sudah dijilatinya, sembari mengelus-elusnya.Dodi mengarahkan jilatannya pada vaginaku. Aku ingin melawan, tapi sudah terlambat. Sebelah tangannya terus mengelus-elus klitorisku. Tubuhku seperti menggigil dan aku merasakan diriku kembali melayang. Dodi pun memberikan pompaan yang lebih agressif lagi. Aku meneteskan air mata.“Ayo jawab, sayang…” katanya berbisik di telingaku.“Aku terima maharmu dengan tubuhku sendiri,” kataku latah.Dodi tersenyum manis dan aku juga tersenyum.
