Aku berharap wanita itu akan dipenuhi birahi sehingga tidak menolak untuk aku sentuh. Dugaanku betul, Mbak Ery akhirnya dengan malu2x memegang batang penisku.. Bokep mama Namun sekali lagi, pagi itu memang milikku. Aku seperti diberi berkah pagi itu, Mbak Ery benar2x seperti terangsang hebat. Dengan semangat 45 dan penuh percaya diri, aku membuka celanaku dan membiarkan penisku yang sudah konak dari tadi mengacung bebas. Aku masuk ke dalam rumah dan setelah yakin si pembantu naik ke kamarnya di atas, aku mulai bergerilya. Setiap sentuhan dan remasan tanganku di tubuhnya hanya direspon dengan kata “kurang ajar” dan “gila kamu”, namun aku merasa yakin dia menikmatinya. Mbak Ery tersenyum manja,”Gila kamu!”
“Iya mbak, saya memang tergila-gila pada Mbak”, rayuku sambil terus memilin puting susunya yang sudah mengeras.
