“OK”, ia masih ketawa kecil. Bokep mama Ayah dan ibu sudah tidur, cuma diriku saja yang ada di ruang tamu nonton tv. AKu paling tidak harus melakukan lima lapis kesadaran. “Iya den”, jawabnya dengan tatapan kosong. Rasanya asin, aku terus hisap dan kujilati hingga sangat basah. Ia menghentikan aktivitas ngocok dan menjilati spermaku. Penisku mengeras lagi, dan aku tanpa pikir panjang langsung masukkan ke vaginanya dari belakang. Kuhisap salivanya dan kutelan. Mbak Ratih tampak kecapean, aku bisa melihat raut wajahnya yang kusut. Penisku seperti disedot-sedot di vaginanya. Aku dorong selaput daranya hingga robeklah dia. Anggap rasa cintamu padaku saat ini seperti balon yang kecil. “Kemudian, mbak akan sampai kepada titik tengah spiral. Aku berdiri di hadapannya, lalu mengisap teteknya. Dan itu tidak mudah.
