Aku memberi kode dengan mengedipkan mata, lalu masuk ke ruang periksa, menunggu Syeni masuk.“Kunci pintunya” perintahku.Sampai di ruang periksa Syeni langsung memelukku, erat sekali.“Dok …”
“Ya .Syeni .”Tak perlu kata-kata lagi, bibir kami langsung berpagutan. Yang tak wajar adalah, Syeni memejamkan mata seolah sedang dirangsang !Memang ada sedikit benjolan di situ, tapi ini sih bukan tanda2 kangker.“Yang mana Bu ya .” Kini aku yang kurang ajar. Bokep mama Kenapa memenuhi semua permintaan yang tak wajar itu? Oo .. Bahkan dia merintih, amat pelan, sambil merem !Untung aku cepat sadar. Lalu tangannya ke belakang melepas kaitan Bhnya di punggung. Cuma tak melewatkan pemandangan indah. Dan tentu saja saatnya mencabut penis untuk dikeluarkan di perutnya, menjaga hal-hal yang lebih buruk lagi.Tapi kaki Syeni menjepitku, menahan aku mencabut penisku. Tapi sewaktu aku mau melepas CD-ku, Syeni mencegahnya. Entah dia merasakan getaran jari-jariku atau engga.“Dibuka aja ya Dok” katanya tiba2 sambil tangannya langsung ke punggung membuka kaitan Bhnya