Bapak Ojol tersebut masih saja memainkan putingku.“Kak Nadya.”“Iyaa.” Aku menyahut panggilan dari pelayan store.“Pak, udah, Pak.” Bapak Ojol tersebut baru melepaskanku setelah meninggalkan satu cupangan di toketku.Aku pun mengambil pesanan dan balik menuju kursi tempat Elyan menungguku. Dia lonte saya. Bokep mama Bagus. Ketika aku merasa kegelian itu lah, Elyan menyuruhku untuk memainkan klitorisku. Dimana sih dia.” Tidak lama, masuk chat dari Elyan.“Masuk aja, Nad.” Aku pun turun dari mobil dan melangkah menuju mall. Tak ayal, gairah seksku yang sudah lama terpendam kembali menggebu-gebu.Namanya Elyan, aku mengenalnya dari aplikasi anonim. Kalo kamu mau, bilang kalo kamu siap jadi lonteku.” Aku masih memainkan dildo di klitorisku. Yang lebih gila lagi, aku tidak menyangka jika aku menerima dan pasrah pada apa yang dia lakukan.“Mmmmhhh…. Kalau kamu ngga nurut, aku bisa sebar foto toket dan memekmu.”“Jangan, Yan. Kalau kamu ngga nurut, aku bisa sebar foto toket dan memekmu.”“Jangan, Yan. Sambil saya menunggu antrian saya.”Elyan dan ojol
