Tampak ia tidur di samping Arina dan mengambil foto mereka berdua, ada juga pose Edwin sedang mengemut puting susunya, sampe pose di mana Edwin foto bersama vagina Arina yang masih mengeluarkan peju dari kelaminnya.Edwin memang membuat semacam perjanjian dengan teman-temannya, siapapun yang berhasil meniduri cewek selain pacarnya, akan ditraktir teman-temannya yang lain. Matanya langsung tertuju ke bongkahan buah dada Arina yang menonjol ketat dari balik pakaiannya.“Yeee… enak aja. Bokep mama Gak ML, nggak ciuman, nggak ngapa-ngapain. Hehehe,” ujar Arina sambil tertawa genit. Tubuh Arina bergetar hebat menerima tembakan peju itu. Gede.” bisik seorang office-boy kepada teman di sebelahnya, diikuti sebuah cubitan kecil seorang office-girl di belakang mereka.“Gak gue kasih susu lagi nih.” ujar sang office-girl ketus sambil berlalu. Puting coklatnya menghias ujung dadanya seperti buah ceri di atas kue tart.Tidak ingin melewatkan pesta, Edwin pun langsung memasukkan ceri coklat itu ke dalam mulutnya, menghisapnya seperti anak kecil mengemut permen favoritnya.
