Tapi aku tidak kehilangan akal. Bokep mama Mobil juga meski kreditan sudah punya. Bahkan dia melipat pahanya yang indah untuk menutupi keindahan pagar ayunya.“Jangan, Omm…”, desah Reni tertahan, ketika aku mencoba untuk membuka kembali lipatan pahanya.“Kenapa?” tanyaku sambil menciumi bagian belakang telinganya.“Aku…, hmm, aku…” Reni tidak bisa meneruskan kata-katanya. Tapi aku tidak kehilangan akal. Bahkan tanpa malu-malu lagi meletakkan tangannya di atas pahaku. Reni merintih tertahan, menahan gejolak gairahnya yang mendadak saja terusik kembali.“Pelan-pelan, Omm. Sementara gerakan-gerakan yang kulakukan semakin liar dan tak terkendali. Renny menyeringai dan merintih tertahan sambil mengigit-gigit bibirnya sendiri, saat aku sudah mulai menggerak-gerakan pinggulku dengan irama yang tetap dan teratur.Perlahan tapi pasti, Reni mulai mengimbangi gerakan tubuhku. Beberapa kali Reni memekik tertahan dengan tubuh terguncang dan menggeletar bagai tersengat kenikmatan klimaks ribuan volt. Pada awalnya aku cuma iseng-iseng saja. Bagaimanapun aku sudah merenggut kegadisannya. Lama-lama jadi keterusan juga. Meskipun dia kemudian menangis setelah semuanya terjadi, Dan aku sendiri
