Ia lalu mengulurkan lengannya dan mengelus pipiku dengan jemarinya. Bokep mom Kurasakan jemariku menempel di dadanya. Tapi pandangan matanya membuatku terpaku. Lalu secara tiba-tiba kekakuannya berubah menjadi sebuah senyuman tipis. “Shall we dance?” katanya, membuat tawaku berhenti. Canda itu membuat kami serasa sudah saling mengenal selama bertahun-tahun. Aku yakin, aku takkan menjumpainya lagi. Bahkan pengantinnya. Bibirnya berbisik-bisik tak karuan. Instrumental Love Songs. “My God,” desahku tanpa sadar. Kuraih batang kemaluanku dan menariknya keluar, persis seperti yang sering kusaksikan di film-film blue. Hanya sebuah nama, yang dimiliki berjuta-juta orang. “Tak apa-apa. Aku mendiamkannya. Tapi pandangan matanya membuatku terpaku. Baju-bajuku masih berserakan di lantai. Aku memandangnya heran. Ia meraih tangan kananku, dan meletakkannya di permukaan bulu kemaluannya. “Mau minum apa?”
“Air putih,” ia berseru dari ruang tamu. Jangan dulu…aahhkk…”
“Shiitt !!” erangku memaki, lalu melepaskan tubuhku dari pelukannya.










