oh.. ohh.. Bokep mama ya.. brenti ya.. ohh..”Aku pun mulai memaju-mundurkan pantatku, sementara Ivone mengimbangi dengan memutar pantatnya dengan tetap menggigit bibirnya. Ivone merespon ciumanku.“Kamu puas Sayang..?” tanyanya sambil menatap wajahku.Kupeluk dan kubelai-belai rambut dan tubuhnya sambil mengatur napasku yang tersengal-sengal. Ivone diam saja membiarkanku menjilatinya sementara napasnya terdengar memburu.Begitu napasnya terdengar mulai tenang, kutarik lagi pinggulnya sehingga Ivone kembali berlutut menungging seperti tadi, namun ia menoleh dan memohon.“Hhh.. mending sekarang aja..” jawabku.“Nggak.., soalnya. Toh dia yang minta, jangan pakai rasa, pakai nafsu saja. Kurasakan keringat dingin merembes di tubuh Ivone yang memang sudah basah berkeringat ini.“Dikii, sakit.. Diikii.. mmhh.. 2 jam.. Aku adalah seorang staf perusahaan perbankan pemerintah di Bandung. hh.. Kok lesu..?” tanyaku.“Eh, nggak. Aku pikir selama nggak pake rasa, kenapa musti ditolak.. Aku berpikir, gimana ya? uh shh.. Aku berpikir, gimana ya? Tidak terasa jam telah menunjukkan pukul 23.10 aku mengantarkan Ivone hingga memperoleh taxi, dan sebelumnya dia menghadiahi sebuah
Pria India Berbulu Lebat Dan Menggoda
Related videos









