Tante Ning juga. Tapi kata Tante Ning, dia justru malu telah menjerumuskan aku.“Tapi aku nggak nyesel kok, Tante…,” kataku. Bokep mom Apapun yang kamu mau….” “Aa…aa…aku… tidak berani…” jawabku terbata-bata. Kurasakan batang kemaluanku sudah luar biasa keras, aku siap untuk meniduri tanteku sekali lagi. “Nggak ada uang,” jawabku asal-asalan. Wajahnya semakin dekat, aku jadi semakin tidak berani mengangkat wajah. Tapi, lama-lama aku malah senang.Kami cepat sekali menjadi akrab. Awalnya sebel juga jadi “tukang ojek” begitu. Sleeeppp… terasa batang kemaluanku melesak semakin dalam. Aku tidak berani membalas tatapan matanya. Nafsuku berkobar-kobar lagi.Tante Ning mengajakku masuk ke kamar. Kurasakan batang kemaluanku sudah luar biasa keras, aku siap untuk meniduri tanteku sekali lagi. Yang jelas, kulitnya putih mulus dan body-nya mantap. Dalam posisi di atas, gerakanku lebih leluasa. Barangkali aku ditakdirkan untuk selalu mempunyai skandal sex. Jadi, kamu boleh minta apa pun yang kamu mau.” “Kalau Tante sendiri mau kasih apa?” tanyaku.
