Ya udah, pelan-pelan aja, ya?, kata Okta. Bokep mama Ssshh.. Ahh.. Tiba-tiba Okta menarik tanganku, dan memasukan tanganku ke dalam celana panjangnya. Okta mengerang-ngerang. Pelan-pelan, naluriku mulai berjalan. Jam 10 aku langsung meluncur ke cafe dan sampai disana aku merasa kebingungan karena aku belum pernah melihat Okta sama sekali. Lagi-lagi Okta meronta. Ada getaran dashyat dalam diriku saat kecupannya mendarat di sana. sshh.. Sepertinya Okta sangat menikmati gerakan ini, terbukti erangannya semakin sering. Okta mengerang. Terasa sedikit basah dan licin kemaluannya. dan saat aku bengongn, Okta menegurku “Eeehhh…Mask ok bengong ngliat apa??”. Dikecupnya ujung Penisku perlahan. Ia menggeleng pelan. Kuulangi hal yang sama. sshh, begitu terus rintihannya. Okta pun seakan-akan begitu. Montok kan punya gua?, begitu ungkap Okta saat tanganku mengelus lembut Memeknya. Nyaman sekali rasanya saat itu.Kuteruskan permainan tanganku dengan lembut, mengelus dan meremas dengan lembut buah dada Okta. Segera ia memagut bibirku, dan melumatnya. Okta, kalo kamu hamil gimana, tanyaAku dengan
