“Mmhh…enak bang, terus..terus.. mula2 hanya nempelin bibir, kemudian aku mulai memagut bibirnya dan mulai menjulurkan lidahku kedalam mulutnya. Bokep mom “udah…udah…udah…”, katanya sambil mencoba menarik kontinya keluar dari mulutku, keluarlah maninya di dalam mulutku.Aku agak terkejut dan mengeluarkan kontinya dari dalam mulutku sehingga muncratan mani berikutnya membasahi wajahku. Wah blon apa2 dah ngecret dianya, percaya deh kalo dia masi perjaka ting ting (sodaranya ayu ting ting kali ya). aku menggapai kontinya untuk aku kulum. “ya udah, kalo gitu Sintia tidur duluan yah”, jawabku dengan tetep senyum manis walaupun bete banget.Malam itu rupanya sofa menjadi tepat tidurnya karena keesokan harinya aku bangun dan dia gak diranjang. Kontinya dah tegang lagi, bole juga tu, baru ngecret dah bisa keras lagi.Aku menaikkan pinggulku dan pantatku disanggah dengan bantal.
