“Agak keatas sedikit Riz”, kataku sambil mengarahkan tangannya ke pahaku. Bokep mom Fariz mulai menjilati klitorisku dengan lidahnya. Aaahh..aaahh…aaahhh…ma..ma..mau kkkelluuaaarrr”, aku makin mempercepat mulutku dan makin menghisap kuat-kuat batang kejantannya. Dia makin kelihatan kebingungan. “Nanti tante tambahin deh ongkosnya”, tambahku lagi. “Maksudnya?”.Akupun mulai berbaring dan menarik Fariz ke pelukanku. “Be..belum tan”. Tiba-tiba Fariz berteriak,
“Aa..aa..aaahhhhh, geli banget tan. Kamu bisa anterin aja ga? Cairan sperma itu langsung menempel pada kami berdua. Selama perjalanan kuperhatikan mereka semua mencuri-curi pandang tubuhku. Akupun makin melebarkan pahaku, sambil tanganku membuka vaginaku agar tampak klitorisku oleh Fariz. Akupun memberikan kunci mobilku kepadanya.Akupun menuju kamarku. Akupun duduk dan mulai melucuti seragam Fariz. “Siapa itu Cel?”, tanyanya. Setelah terlihat jelas kemaluanku yang telah basah dari tadi, kutunjukan klitorisku dengan kedua jari telunjuk. “Aaaahhhh…ii..iiyyaaa…yang itu. Fariz mulai menjilati klitorisku dengan lidahnya.
