Kemudian dengan sekali sentakan, ditariknya lepas tali pengikat BH-ku, sehingga buah dadaku yang membusung itu terhampar bebas di depannya.“Wow! Bokep mama Keluargaku saat itu hidup berkecukupan. Kebingungan-kebingungan terus-menerus menyelimuti benakku. Sebagian berceceran di atas sprei sewaktu ia mengeluarkan kemaluannya, bercampur dengan darah yang mengalir dari dalam kewanitaanku, menandakan selaput daraku sudah robek olehnya. Kemudian ia bahkan melepaskan celana dalamku. Membuatku meronta-ronta tak karuan.“Urrgh…” Akhirnya Rio sudah tidak dapat menahan lagi gejolak nafsu di dalam tubuhnya. Aku terperanjat sekali mengetahui siapa orang itu sebenarnya.“Rio… Kamu…” Rio hanya menyeringai buas.“Eh, Mer. Beberapa bulan telah berlalu. Gimana, Pa? Namun jeritanku itu tak diindahkannya, sebaliknya ia menjadi semakin bergairah. Sakit sekali rasanya tanganku ini. Demikian juga kedua kakiku, tak luput diikatnya, sehingga tubuhku menjadi terpentang tak berdaya diikat di keempat arah.
