Aku terkesiap… jemari lembut itu mulai mengocok-ngocok kemaluanku dengan penuh cinta.“Nikmatilah, Kak! Lagi pula aku rela kok, selama tidak dengan yang lain selain mereka.”Dalam hati aku cuma bisa mengangkat bahu. Bokep mom Apakah mereka tadi mendengar juga.. Aku pun terkejut … bayangan siapa itu?Perlahan kulihat wajah Liani yang matanya masih setengah terpejam. Semakin intensif aku meremas, semakin intens juga dia menikmatinya. Liang kemaluannya sangat basah dan panas. Tubuh perempuan sintal yang sedang tertelungkup ini? Tapi tampaknya Cenit pun tak keberatan jika aku mengencani kakak kostnya Liani.Ah. Akhirnya menyelip di antara paha. Sementara air mani gadis itu mengalir tak tertahankan, meluap dan mengalir membasahi sampai bagian perutku.. Cenit berbalik menghadapku, ditatapnya aku dengan tajam. Samar-samar di bola matanya yang hitam itu kulihat dua sosok berdiri menatap ke arah kami.Itu bayangan Cenit dan Rinay! Kemudian ia pun kembali ke belakang.Tak lama kemudian ia datang lagi, membawaku segelas minuman, kalau tadi Liani membawakanku segelas air putih,
