“Gak apa-apa”. Bokep mama Akhirnya Cinta harus membesarkan hati sang ‘klien’ ketika ia meminta ronde kedua, namun tak kunjung mampu melakukannya. Sama-sama ingin rahasia itu tetap menjadi rahasia. “…Om juga pengen bookingkamu”.“Om…!”, ekspresi wajah Cinta bertambah tegang. “Sebutin saja harganya…”.“Cinta gak mau nerima uang Om”. Laki-laki muda itu lalu memeluk Cinta dari belakang dan mendaratkan ciuman di pipi kekasihnya. Sejenak Om Ridwan diam. Cinta mengambil daftar menu dan sejenak mencermatinya. Mungkin ini bukanlah saat yang tepat untuk mencari tahu kebenarannya.“Eh napa lu? Paling tidak disaat yang sama ia mendapat pahala karena menghilangkan rasa penasaran laki-laki itu, sekaligus memberikan sedikit ‘pelajaran’ atas kenakalannya. Namun itu hanya untuk sementara.Di sebuah kamar kosan elit, Cinta duduk lesehan di atas ranjang dan terlihat serius di depan laptopnya. Laki-laki itu terdiam sejenak. Keduanya kini sepertinya ada di dalam posisi yang sama. Agak terlihat pendek dibanding postur tubuh Cinta yang saat itu memakai high heel.
