Terpaksa deh pasrah. Ku pikir toh tak ada bedanya kalau aku juga lagi memegang ‘payudaraku’ sendiri. Bokep mom Aku jadi penasaran, ingin tahu seperti apa penyakit yang di derita oleh Mbak Sekar. Theng.. Meski hampir sepenuhnya terbuka, akibat insiden tadi, terus terang aku tidak bisa melihat dengan jelas. Mereka pikir petir telah menyambar kakakku. “Grathil!,” begitu bentaknya sambil menghalau tanganku. Belahan di pangkal pahanya terlihat jelas. “Wis pokoke, selawe ewu wani.. Ingin rasanya secepatnya melepas penjara bagi kemaluanku yang tampaknya menegang tak terkendali, bahkan kalau boleh jujur, sebenarnya telah sampai pada fase. Aku tak lagi perduli, apapun yang terjadi, malam ini aku harus tahu. Sekilas, Ia memandang, posisi tidurku, dan, seperti tak terjadi apa-apa, mungkin setelah meyakinkan dirinya, bahwa aku tak mengetahui apa yang di lakukannya. Ke mana-mana menggunakan tongkat, untuk menyangga tubuhnya yang mulai membungkuk, tapi soal vitalitas, jangan tanya! Enggak, aku mandi sendiri”
Aneh, untuk apa aku mesti malu sama dia?
