lapor.. loe yang sadis kok masih nyalahin gua, awas ya!” kata Sinta sambil menangkap kemaluanku dan menggenggamnya erat.“Idiih.. Bokep mom eenakk..!” Tanpa melepas batang kejantananku , kepalaku menyelinap ke balik ketiak kirinya, sasaranku adalah puting susu yang ranum itu. “Ngapain sih loe, serem amat melototin gua kaya gitu,” katanya sambil menyilangkan kedua tangan menutupi dadanya. emhmm..”Beberapa saat kemudian tubuhnya kurasakan seperti menggigil dan dia mempererat pelukannya, demikian juga aku makin erat memeluknya sampai kurasakan hangat pada batang kejantananku disusul keluarnya cairan bening dari liang senggama Sinta, cairan itu mengalir deras dari sumbernya terus turun ke pahanya dan sampai ke ujung kakinya. kasar.. aahh putingnya.. lapor.. ohh.. Tempat itu sudah sepi dan gelap karena aku kebetulan parkir di tingkat agak atas jadi jarang ada kendaraan. ahh..!” Sedikit demi sedikit batangku sudah masuk setengahnya.Kuhentikan gerakanku sejenak sambil berkata, “Sin, kamu siap?”“Siap apaan sih.. ouchh!”“Uahh..” begitu spermaku muncrat aku langsung berteriak dan meremas kedua buah dada
