Ternyata, apa yang dilihat adiknya adalah sesuatu yang menakjubkan namun juga membuatnya sedikit shock: sebuah kamar yang cukup luas — dengan seluruh dinding ditutupi bahan kedap suara berwarna pink. Bokep mama Murti yang sudah lemas hanya menurut seperti anak kecil. mmh.. Ci Debora menelan sedikit peju adiknya dan menahan sisanya di dalam mulutnya. ‘Sekali tepuk 2 lalat’ — inilah yang ada dalam pikiran ci Debora melihat adiknya sendiri dan Murti.Suatu sore sejak 3 hari kedatangan adiknya — Ci Debora sudah mempersiapkan rencana yang baik: pertama adiknya, kemudian Murti. Sesudah itu, teriakan berhenti dan seluruh ruangan menjadi sepi. Sejak saat itu, kehidupan ci Debora dan Murti selalui dipenuhi dengan petualangan: hampir setiap bulan Murti ‘menjebak’ teman kuliahnya — entah itu pria atau wanita. mmh.. aa..” Murti masih mengenakan kaca mata minusnya ketika permainan ini dimulai.Ci Debora tertawa melihat Murti berusaha bertahan:
“Jangan ditahan dan jangan dilawan Murti — nikmati saja, sayang!!” Perlahan-lahan rintihan Murti mulai




















