“sstt…, hh…, sstt…”, mulutnya berdesis seperti ular. “Emang berani?”, tantang Gita. Bokep mama Melihat gerakanku itu, tiba-tiba dia mengangkat dadanya. Lalu aku jawab “Mm…, yang kayak apa ya?, kayaknya aku suka yang seperti punya kamu itu lho”. “Gita sayang sama Iwan”, hanya itu yang keluar dari mulutnya, lalu matanya terpejam sambil terus memelukku…………… “Kalo gitu bukti’in!”, kata Gita. Aku bilang “Gimana mau liat, orang kamunya ajah nggak pernah kasih kesempatan…, heheheh”. Melihat gerakanku itu, tiba-tiba dia mengangkat dadanya. Kepalaku mulai turun lagi tetapi tiba-tiba ia berteriak kecil, “Wan…, Iwan…, uugghh…, sekarang ajjaah…, masuk’iin…, nggak usah pake mulut lagi…, masukin sekaraanng…, plizz…”.Aku langsung di dorongnya. “Gita sayang sama Iwan”, hanya itu yang keluar dari mulutnya, lalu matanya terpejam sambil terus memelukku…………… Dengan ragu-ragu kuarahkan mobilku masuk ke halaman losmen tersebut. Kesempatan ini tidak kusia-siakan. “Siapa takut…”, jawabku tidak mau kalah. Aku masih diam dan setengah tidak percaya. Aku jadi tambah bernafsu untuk segera memasukkan
