Batang penisku perlahan tapi pasti kembali mengeras melihat pemandangan yang erotis itu. Bokep mom Wajahnya tampak memerah karena kaget dan tak percaya. Bu Denok mendesah, aku terus meremas tidak lupa ciumanku terus melumat bibirnya. “Bapa ada nelepon gak?”Tanyanya lagi sambil menghabiskan susu di gelas. Jemari tanganku menyentuh rambut kelaminnya, lalu jemariku menggesek-gesek sekitar liang vagina Bu Denok. “Memang tidak boleh sih.. Akhirnya spermaku keluar dan membasahi seluruh dinding liang senggama Bu Denok. Ini menyebabkan batang penisku ingin dimasukkan ketempatnya. Aku tidak menghindar karena dengan itu aku bisa melihat belahan dadanya yang seperti ingin melompat dari dalam dasternya.Sekitar 5 menit kemudian Bu Denok mulai menguap dan kepalanya mulai jatuh karena sangat mengantuk. Batang penisku yang sudah gatal ingin memasuki liang vagina Bu Denok. Setelah beberapa lama, ciumanku mulai merangkak kebawah sampai kebatas rambut vaginanya yang sedikit terbuka.
