“Ohhh enak sekali Yanti!” aku melenguh. Buka pintu penumpang, aku akan datang.”
Aku lakukan, dengan cemas menunggu. Bokep mama Yanti gak sadar ada pendarahan, sehingga mereka panggil Ambulan, nganterin Yanti ke rumah sakit. Kugosok tanganku dan menagkup serta menggenggam dua gundukan, lalu kutarik perlahan bagian putingnya. “Dengar,” kataku, “ini bukan urusanku, tapi …”
“Tapi, ini dia,” katanya sinis. Napas dinginnya membuat kedutan di penis menunggu, sambil cairan mulai merembes keluar dari ujungnya. “Plak, pak, plak, pak” pukulan cepat dia hajarkan ketubuhku. “Sangat!”
“Di mana kamu?” suara bertanya. Tiba-tiba ada benda berwarna keperakan jatuh ke lantai. “Apa itu? “Aku bilang mau nelepon lagi ntaar!” dan dia menutup telepon. “Jangan berhenti, jangan berhenti omm! Semakin sulit, dan mudah-mudahan ada aliran susu setiap saat. “Nih…. Kalo Om gak kasih itu duit palsu, Yanti bisa beliin bir buat Toni waktu pulang, dan kami ga akan berkelahi, dan Yanti ga akan lari keluar dari pintu kos di tingkat 2 dan jatuh,