But any way, no excuses, I admit that you have won!” Puting susunya terus kelumat, sedot dan di dalam mulutku kujilati ujungnya. Di hari ke delapan terakhir sesaat sebelum meninggalkan hotel menuju bandara, aku masih nekat ‘menantangnya’ lagi dengan kekuatan terakhir, hasilnya aku ‘kalah’ lagi. Bokep mama Sulit kunyatakan enaknya kuluman dan hisapannya. Sesekali kurasakan cincin vaginanya menjepit jariku. Disetiap hentakan pantatku ia selalu heboh “Awww..awww..”Rasanya 15 menit berlalu, kemaluanku rasanya sudah berdenyut-denyut lagi, artinya aku sudah hampir di puncak. Tanpa buang waktu lagi, kuarahkan penisku ke lubangnya yang sudah basah akibat liurku dan cairan vaginanya. Iseng-iseng tangannya mengelus-elus batang kemaluanku untuk membersihkan lendir yang melekat di batang kemaluanku. “Enghh.. uusshh”
Aku masih belum mau menjilati vaginanya. Ia tidak menaikturunkan pantatnya karena ia sadar akan kondisiku yang hampir di puncak, namun ia mau agar aku merasakan nimatnya ‘proses ke puncak’ tanpa sampai ‘kelewatan’.“Udahan dulu ya, kita mandi yuk, kan dari Jakarta sampai sekarang belum




















