Dokter yang ternyata bernama Dokter S itu menghampiri saya dengan berkalungkan stetoskop di lehernya yang jenjang dan putih.“Kamu pernah menderita penyakit berat? Sekali-sekali saya gigit puting susunya itu. Bokep mama Dokter S tertawa melihat batang kemaluan saya yang mengeras itu. Ia memasukkan dan mengeluarkan batang kemaluan saya dari dalam mulutnya berulang-ulang. Apalagi secara birahi. Kok jadi begini?! Dokter S memahami apa maksud saya. Kok itu kamu berdiri? Batang kemaluan saya sudah nyaris menyemprotkan cairan kenikmatan lagi. Saya mau periksa kamu menderita hernia atau tidak.” Nah lho! Saya melihat arloji di tangan saya. Ia menyodorkan payudaranya yang menggantung kenyal ke wajah saya. Terasa geli dan nikmat sekali. Tanpa saya sadari, saya rasakan, batang kemaluan saya mulai menegang. Batang kemaluan saya itu memang tidak terlalu panjang dan besar, malah termasuk berukuran kecil.Tetapi jika sudah menegang seperti saat itu, menjadi cukup menonjol.“Uh, burung kamu biar kecil tapi bisa tegang juga”, kata Dokter S serasa mengelus batang
