“Itu Rianti bro…” Mamat menunjuk ke arah seorang gadis yang berjalan menuju ke arah kami. Aku yang sudah memasuki umur 18 tahun memang sudah seharusnya menjadi tulang punggung keluarga, walaupun aku anak tunggal, tapi aku masih harus menghidupi ibuku. Bokep mom “Sudahlah bro… Wanita masih banyak…” Mamat memegang pundakku dan mengajakku meninggali tempat ini. “Ah, jangan bercanda dong…” jawab Rianti sedikit tersenyum-senyum. Karena tanpa bekal ilmu aku kesulitan mencari pekerjaan, sehingga menjadi jambret dan preman lah yang sedikit membantuku menyambung nafas.Aku Syamsul, mempunyai seorang teman baik namanya Mamat, ia adalah teman terdekatku sejak dari kecil. Kondisi tubuhnya sudah tidak memungkinkan untuk membanting tulang. mama dan ka.. Kami tidak menyalakan lampu agar tidak mencurigakan, takut Rianti atau ibunya ada di luar kamar. “Tapi aku tidak menyukaimu!!!” Rianti malah berjalan menjauhiku. Tak terasa menikmati susunya, Mamat pun sudah selesai menguras harta yang ada di kamar ini, semua barang berharga yang mudah dibawa sudah dimasukkan ke




















