Tangan Pak Kusrin memegangi pinggangku setiap kali dia mendorong kontolnya masuk ke memekku. Namun Pak Kusrin sepertinya sengja tidak mencabut kontolnya dari memekku. Bokep mama Reluruh otot-otot di tubuhku mengejang. Kedua kakiku diangkatnya, lalu disangga dengan bahunya. Air mani Pak Kusrin menetes keluar dari memekku. Badanku mengejang dan menekuk ke belakang sehingga aku harus bertumpu pada kedua kaki Pak Kusrin yang juga menjadi kaku. “Ahhhhhh … ahhhhhhh …. Tak lupa dia menyelipkan beberapa lembar uang ratusan ribu di tanganku. Tanpa mempedulikan bahwa kami dapat menjadi tontonan orang yang lewat di jalan depan rumah, kami terus bergelut di atas sofa yang kini mulai basah dengan keringat kami.Pak Kusrin mendorong tubuhku hingga rebah di sofa. Aku mencoba memutar kembali rekaman persetubuhan kami tadi dalam benakku. Kami berciuman dengan lembut dan tidak tergesa-gesa. Ketika kontolnya sudah benar-benar lemas lunglai, barulah Pak Kusrin mencabutnya dan rebah disampingku.“Wati, kamu tadi menjepit kotol saya sehingga saya tidak bisa mencabutnya.












