Jepang: Ranjang Basah Dan Pancuran Panas Volume 25

“Bangun lah…”, perintahku agar dia tidak Cuma berbaring di kasur. “Tapi… Aku ga bisa lama…”, kata Minoru.“Entar ortu aku curiga…”, jawabnya.“Sudah, aku ga peduli, lu ngomongin jak sama kawan aku tuh…”, balas Zenit sambil melihat ke arahku.Kami masuk kamar, sambil membawa semua minuman dan rokok. Bokep mama Tapi cengkraman erat memek sempitnya membuat aku semakin masuk ke dalam suasana nikmat. “Iya…”, jawab Minoru sedikit keberatan. Aku akan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.Aku menghentikan sepongan Minoru ketika aku merasakan gejolak di selangkanganku semakin meningkat, aku tidak mau cepat berejakulasi.Ku tarik kontolku menjauhi bibir Minoru, lalu ku angkat tubuh Minoru dan ku rebahkan di ranjang. Zenit sudah ketiduran, dia tidak akan tahu apa yang kuperbuat, aku tidak mau menyiksa Minoru menggunakan peralatan Zenit. Aku ingin menikmati Minoru dengan lembut dan romantis. Minoru memelukku kencang,“Tolong mas…”, rintihnya seperti akan berejakulasi. Minoru menggeleng-geleng,“Minoru mau pulang…”, katanya, dia seperti ketakutan.“Tapi, saya belum keluar…”, kataku.Minoru kemudian menangis, dia ingin segera menyelesaikannya

Jepang: Ranjang Basah Dan Pancuran Panas Volume 25

Related videos