Mbak Lia merenggut bagian belakang kepalaku, serta menariknya perlahan. Sambil tetap mengelus betisnya, kuluruskan kaki yg menekuk itu. Bokep mama Tatapanku terpaku ke dalam keremangan di antara celah lutut Bu Lia yang mulai renggang itu. Bu Lia terkejut sejenak, lalu ia tertawa manja sambil mengusap-usap rambutku. Aku memang merasa sangat lapar serta haus untuk mereguk kelembutan serta kehangatan kemaluannya. Sambil menatap pesona di depan mataku, aku menarik nafas dalam-dalam. Bagian mana yg akan kamu cium?”“Betis yg indah itu. Sambil melingkarkan kedua lenganku di pinggulnya, aku mulai menjilat serta menghisap kembali cairan lendir yang tersisa di lipatan-lipatan bibir kewanitaannya.“Kamu memujaku, Bay?”“Ya, aku memuja betismu, pahamu, serta di atas segalanya, yang ini..Mmuacch..” jawabku sambil mencium kewanitaannya dengan mesra.




















