Di sanalah aku menangis sejadi-jadinya, hingga lelah dan ketiduran. Menjilatinya lagi. Bokep mom Rangsangannya luar biasa. Aku duduk di hadapan Kak Edo.“Naikin kakinya. Kak Edo belum kenal saya sedalamnya. Tusukan semakin kuat, berirama, masuk semua sampai ke pangkalnya. Bagaimana aku bisa mengatakannya? Aku merasakan tangannya mengelus kedua pantatku. Kamu masih ingin?” Aku menggeleng.Kak Edo mendadak nampak khawatir.“Kenapa?”
“Saya… semalam saya datang bulan.”
“Oh… mens ya?” Aku mengangguk.Kak Edo tersenyum,“Kalau begitu, kita berpelukan saja seharian ini.” Aku tdk tahu harus berkata apa.Untuk sementara, hari- hari ini adalah hari bahagiaku. Kak Edo belum kenal saya sedalamnya. Memandang wajah yg tampan itu, berkhayal bahwa lelaki ini menjadi milikku. Baru saja menggagahiku… aku mau digagahi. Melesak. Merenggangkannya. Sesuatu terbuka dalam diriku. Tapi, saya bahagia kalau bisa melayani Kak Edo bercinta…”Aku meraih penisnya yg lemas itu. Terpancar. Jadi, aku menunduk lebih dalam, menggunakan bibirku, lidahku, mulutku. Membuat vaginaku berdenyut. Aku mencium wangi lendir membasahi hidungku. Terpancar.
