Kenapa..?” Santi bertanya saat aku melepaskan pagutan bibirku. Bokep mama “Achhhh..! Aku keluar Sayang..!”
Muncratlah spermaku di dalam kemaluan Santi. “Kak..? Tetapi tidak lama, Santi berdiri dan mendorong tubuhku hingga telentang di kasur. “Kenapa Sayang..? Tapi dalam kondisi begini aku tidak mau banyak berpikir, masa bodoh saja.Dalam keadaan tanpa sehelai benang, kami terus saling memberikan rangsangan ke titik-titik gairah yang membakar. “Oh.., Kakkkkk… nik… mat..! Aku lirik Santi untuk melihat ekspresi wajahnya, biasa saja malah sedikit senyum. Rasa nikmat yang kuterima dari dua arah, dada dan senjataku, membuat seluruh sumsumku bergetar hebat.“Sannti.., Aku mau keluar.. Ayoo lebih cepat..!”
Dengan menguras seluruh kemampuanku, aku terus mempercepat tusukanku. Tanganku mulai beraksi meremas buah dadanya, mengusapnya lembut. Terjanganku semakin lambat, memberikan keleluasaan bagi Santi untuk menikmati sisa-sisa orgasmenya.
