yang benar aja tong…” ringisku karena saat orgasme tadi, kukunya yang lentik melukai pundakku.“Maaf… maaf tonhh…”Aku berhenti sesaat untuk memberinya waktu istirahat. Dia masih telentang. Bokep mom janganh…” balasnya malu-malu, berusaha menggeser kepalaku dari selangkangannya. Siapa tahu itu hanya akan jadi luka baru baginya. Kuciumi keningnya dan kupeluk dia. nikmathh…”Jari telunjukku kumasukkan lembut ke lubang itu sambil menjilati kemaluannya sesekali. Namun tak peduli.“Ayo.. Namun ada juga desah liar terdengar lirih.“tonnhh… aku benci.. suatu.. Sambil menjilat liang kemaluan itu, jari-jariku mempermainkan bibir kemaluannya.“Ougghh… ton… enakkhh.. nanti ngebanguninnya susah”, katanya polos.Di kala otakku sudah kesetanan, tiba-tiba…“Jangan berisik atau pisau ini akan merobek lehermu”, ancamku seraya menempelkan pisau lipat yang biasa kubawa. Dia menagis, mata sipitnya bertambah sipit karena berusaha menahan air mata yang mulai mengalir deras ditingkahi isaknya yang sesenggukan. Dia juga baru sadar setelah aku mengambil pisau itu.
