Tak lama, aku pun tertidur lelap.Hari ini adalah ulang tahunku yang ke-14. Bokep mama Aku terlalu malu untuk memandang wajahnya. “Hmm..kamu menyukainya bukan? Aku takut dibenci. Kalau kamu capek, besok bolos saja.”
Erik pun menggendongku yang masih terisak kekamar tidurku. Maria. Dia memperhatikanku sejenak dan senyuman misterius itu hadir lagi.Dia pun membungkukkan tubuhnya,
“Hey, tukang ngintip cilik. Setiap kali tubuh Erik menghentak, aku menjerit sekeras-kerasnya. Erik melihatku dengan penuh nafsu. Aku terlalu malu untuk memandang wajahnya. “Anak bodoh.. Aku nggak marah kok. Aku mulai sedikit meronta sambil berteriak. Aku pun merasa heran dan sedikit takut. Artis ya?”
“Mungkin ya..”, kata Bunda Risa sambil tertawa kecil. Pintunya terbuka sedikit. Dan semalaman dia tidur sambil memelukku dengan hangat. Nafasnya terdengar berat penuh dengan kemarahan dan birahi. Erik melepaskan kemejanya dan celananya, masih memandangiku. Erik masih menindihku dan mulai menciumi punggungku. Di sana, banyak anak-anak yang sebaya denganku. Aku pun merasa ketakutan. Dia sangat memanjakan aku. Kedua orang tuaku
