Tapi bajunya tidak dilepas. Yah tangannya keremas oleh tanganku yang kekar dan keras.Aduh…, halus juga tangan Ibu Vivi. Bokep mama Maklum teman bosku bisnisnya lumayan maju, eksportir hasil bumi yang tidak terkena dampak turunnya nilai rupiah terhadap dollar.Di lift sekali lagi dia bilang thank you, dan dia berharap komputernya sering rusak. Gerakan badan Ibu Vivi makin keras dan kepalanya sering ditarik ke belakang. Lalu aku cabut penisku yang sudah lemas dan “pluk” suaranya seperti botol sampanye dibuka. Roknya yang biru tua menambah kontrasnya warna.Setelah meletakkan tanganku, tangan Ibu Vivi bergerak lagi ke tengkukku, dan dielusnya. Tangan kirinya mengelus tangan kiriku dan diangkatnya, dan ditaruh di atas pahanya yang putih dan mulus. Karena dia sampai rumah jam 6 sore. Lalu aku mulai goyang kiri kanan, kadang-kadang aku putar. Dan, “cret…, cret…, cret”, air maniku muncrat di dalam lubang vaginanya.Dan Ibu Vivi pun merintih lalu mencengkeram tangan-tangan kursi dengan erat serta badannya bergetar dan menegang.
