Jarak pinggangku dan pantat Tina makin rapat. Bokep mama Aku mencuci tangan dan mengembalikan sabun padanya. ”Panjang ya Pak”, tanya Tina. Penisku sebisa mungkin kutahan tidak mengembang. Terlihat paha, pundak dan daging susunya. Mata Tina sedikit membesar. Selesai menyelesaikan buka komputer aku kembali ke ruang keluarga yang melewati kamar pembantu dan kamar mandi mereka. ”Walah..malah panggil aku. Sesekali aku menyentuh bibir dalamnya. Kugosok dan kuremas sedikit keras dua gunungnya. ”Lah..pintunya kok sedikit terbuka. ”Lalu..lidahmu kamu puter-puter di kepala penis atau di lubang kencing yang bergaris panjang ituuu..yyyahhhh..sssuuudddaahh pppiiinnnttteeerrr kkkaaammuu Tttiinnnn”.Kuangkat kepalanya dari penisku dan kami berciuman dengan panas. ”Ooouugghhh Tttiinnaahhh..hhhmmm..”. ”Emm..ya udah kalo kamu yang minta gitu”, jawabku.Entah mengapa aku merasa canggung saat akan membuka kaosku, Padahal tidak ada orang lain. Lalu kubuka jinsku, kusampirkan pula.Sesaat aku masih ragu melepas celana dalam terakhir penutup tubuhku. Tiba-tiba ”Ahh..ada kecoak..Hush..hush..Aduhh..gimana nih”, terdengar keributan di sana. Aku ke ruang makan lagi dan mengambil gelas lalu menuju
