Revy… is that really you?Tiba-tiba ingatanku terlempar pada beberapa tahun silam. Bokep mama Namun semua itu tidak saya lakukan. “Kamu jahhaaattt……!!”, serunya tiba-tiba, masih sambil menangis dan memukuli dadaku dengan kedua tangannya. Di lain pihak, seusai bangku SMA, ia merencanakan untuk menuntut ilmu di Wina, Austria. Revy, sahabatku di SMA dulu, tampak sangat anggun dengan kebaya modern bernuansa silver transparan yang dikenakannya. Jatuh cinta? Meninggalkannya begitu saja, atau harus tetap tinggal untuk melihat reaksinya? Kami masih terus saja berciuman, semakin dalam. Dia bisa bebas bercanda, ketawa, bahkan sampai ngakak. Seharusnya saya bangga dapat membuat seorang Revy jatuh cinta dan terlena dalam dekapanku. Namun saya juga harus tahu diri, biar bagaimanapun kesenjangan kelas sosial mau tidak mau akan menjadi kendala bagi berjalannya suatu hubungan, apalagi dalam usia remaja seperti kita.
