mmmmhhh….”
Mang Sudin menatapku kemudian wajahnya menunduk, bibirnya melekat dibibir mungil-ku. Bokep mama “Jangan Nonnn, nggak enak sama orang rumah….”Mang Sudin menolak tawaranku. Kegadisanku direngut dan vaginaku digenjot oleh seorang tukang becak bertubuh hitam kekar, batang penisnya tenggelam sedalam 14 cm kedalam jepitan vaginaku. Aku masuk ke dalam kamar mandi berukuran sedang, kulepaskan seluruh penutup tubuhku dan kunyalakan kran shower itu. Suara dering jam yang berbunyi mencabik-cabik khayalan liarku, kuhentikan gerakan jemari lentikku sedang menekan-nekan permukaan celana dalamku, kugeliatkan tubuhku kesana kemari untuk mengusir gairah birahi yang begitu menyiksa. “Nanti sore ya Mang, jangan lupa….”
“Iya Non…, jangan khawatir, Mang Sudin pasti nungguin Non Anita…” Mang Sudin menatap wajahku yang cantik. Aku tidak marah ketika Mang Sudin mengejekku, ia menyebutku lonte. “Soryy…. Tubuhnya yang basah ambruk menindih tubuh mungilku. “Ennggg Mampus Aaaaaaa, Affffhhhh, Mangg…,!! Ia meremas sepasang bukit kembar putih yang masih tersembunyi dibalik kaos ketat yang kukenakan, aku hanya menatapnya ketika tangannya bergerak meremas