Nia mau Mas bahagia”, ia menjawab permintaanku dengan nada lirih hampir berbisik.Mendengar pernyataannya yang terakhir itu, aku makin tidak bisa mengendalikan perasaanku, dan akupun semakin ingin membayangkan ia sedang berdiri dihadapanku saat ini. Mas menghentak.. Bokep mom Tapi kita tak memperdulikannya. Tak mungkin ia bisa melupakannya.“Terus bibir Mas turun ke arah lehermu. Aku mencekal pinggangnya dengan sigap, membantunya bergerak naik-turun, karena tampaknya Tania telah kehilangan kendali. Sekali lagi aku membasuh dadanya, aku meremas-remas payudaranya yang lembut dengan puting yang telah mengeras itu. jangan tanya-tanya lagi mengenai hal ini”, si manajer itu mengakhiri ceritanya kepadaku.“Oke.. Sekarang, Mas sedang melumati kedua puting payudaramu, bergantian yang kiri.. Mas, Mas udah lega belum?”, ia menjawab pelan pertanyaanku.“Mas, lega.., dan capek.., terima kasih yaa.. En, dia memang kakakku yang baru datang dari Malang..”.Tania terpaksa sedikit berbohong kepada temannya mengenai siapa ‘kakaknya’ itu. Rasa geli menyelimuti puncak-puncak dadanya.




















