Dia langsung menindihku dan menciumi wajah, bibir dan sekujur tubuhku. Bokep mom “Apa Nes”, jawabku sambil tersenyum melihatnya tersiksa. Kami berdua saling berlomba memberi kepuasan.Kami tidak lagi merasakan panasnya udara meski kamar menggunakan AC. Jari tengahku mempermainkan itilnya yang sudah mengeras. Kupandangi wajahnya yang manis, hidungnya yang mancung lalu bibirnya. Tubuhku akhirnya lunglai tak berdaya di atas tubuh Ines. Aku kan sudah gak termasuk abg, jadi boleh dong ikut dalam petualangan Ines”.“Bisa diatur kok mas”. “Enggak kok Nes, sebentar lagi sampe”, kataku sambil mempercepat lajunya kendaraanku.Tak lama kemudian, sampailah kami dirumah milik kantorku. Kupeluk tubuh Ines sehingga kontolku menyentuh pusarnya.Tanganku membelai punggung lalu turun meraba pantatnya yang montok. Suara rintihan berulang kali keluar dari mulutnya di saat lidahku menjulur menikmati lehernya yang jenjang. Selama show, bodinya yang bahenol terbungkus dengan tank top ketat dan jeans yang juga ketat. Ines berkutat mengaduk-aduk dengan pinggulnya.
