Karena tak tahan dengan seranganku, dua tangannya meremas dan sedikit menarik rambut dan kepalalu. Secara tiba-tiba kuhentikan lalu kubalikkan badannya menghadapku. Bokep mom Terlihat paha, pundak dan daging susunya. Tina agak malu rupanya, tetapi ada sedikit senyum di sana. Tanpa memikirkan lebih lanjut, aku lalu melangkah ke luar kamar mandi. Air diguyurkan ke punggung dan bagian bawah badanku. Dua tangan Tina memegang pinggir bak mandi, mulai erat. Digosoknya punggung, pantat, lalu paha dan kaki sisi belakang. Penisku yang telah panas dan mengacung sekali kudekatkan ke vaginanya. ”Maksud saya..sekalian sekarang sama saya. ”Ini ajakan yang membahayakan, juga menyenangkan”, pikirku. ”Kenapa Tina..hmm..kamu sendiri yang memulai kan”, bisikku. Dua tangannya mencengkeram erat pinggir bak mandi.Sekarang tanpa hitungan, kumasuk keluarkan penis cepat dan kuat. Kemudian mengambil segayung air dan diguyurkan ke badan depanku. ”Oohh..Ppaakk..mmaassuukkkiinn..Pppaakkk”, pintanya. Ia lalu meraih sabun, digosokkan ke leher, pundak, dada dan tangan kananku.
