Begitu pintu ditutup dan dikunci, saya langsung memeluk Susan yang sudah telnjang dada dan kembali melumat bibir mungilnya lalu meraba-raba tubuhnya sambil bersandar di tembok kamarnya. Bokep mom Susan mendekati saya, dan tangannya dengan lincah melepas celana panjang dan celana dalam saya hingga kini bukan hanya dia saja yang bugil di kamarnya. “Lain apanya Ben…?”, sambil menumpangkan salah satu kakinya ke kaki satunya. Saya cuma bisa tersenyum,
“San, panas ya di sini?”, sambil saya mengambil saputangan di kantong celana. Gila, lalu dia dengan ganasnya pula menggigit halus, menjilat dan nyepong batang kemaluan saya tanpa ada jeda sedikitpun. Saya raba pantatnya, begitu mulus dan kenyal, sekenyal buah dadanya. Tidak lama kemudian dia datang dengan baju kaos dan rok pendek sambil membawa dua minuman dan duduk di samping saya.