“Hmm.. Namun sebelum Aa menyelesaikan tawanya, aku memberi nomor telepon di hotel tempatku menginap. Bokep mom apakah anda yang bernama Valencia?” sebuah suara mengagetkan dan menjajari langkahku. Pura-pura yah.” Aa menggodaku lagi. “Maaf anda siapa yah..?” tanyaku penuh selidik. “Kenapa baru tadi sore sih kamu telepon Aa ke kantor, lagian mo ke sini nggak bilang-bilang?” protes Aa. Tentu saja aku kecewa, kukira Aa adalah orang yang suka menepati kata-kata, tapi toh apa kenyataannya, pelan-pelan kecurigaan muncul di benakku, mungkinkah semua ini cuma sekedar permainan orang iseng, atau photo yang diberikan Aa padaku bukanlah Aa yang sebenarnya. Wajah Aa yang tegas, dengan mata elang serta alis yang tajam dan sebuah bibir yang merah menantang, kelihatan berseri-seri. Tentu saja aku kecewa, kukira Aa adalah orang yang suka menepati kata-kata, tapi toh apa kenyataannya, pelan-pelan kecurigaan muncul di benakku, mungkinkah semua ini cuma sekedar permainan orang iseng, atau photo yang diberikan Aa padaku bukanlah Aa yang
