Kaos berlambang salah satu Caleg Partai tertentu yang ia gunakan juga tak luput ia lepaskan. Bokep mama 15.000 kepada si Butet.”Siang-siang begini rupanya tidur kau” seru Butet masih dengan logat yang Batak yang kental.Nani hanya tersenyum sambil kembali menutup pintu, meninggalkan kebingunan Butet.”Bah…malas kali kau rupanya” omel Butet.Lain hal dengan Nani, sejenak ia kembali ketempat mereka bertempur tadi, dikasur tipisnya tidak lagi ia temui warno, tetapi hanya sebuah kaos kucel dan kusut berlambang caleg masih, kemanakah gerangan warno. Memang mereka tidak mengenal adanya transfer uang lewat bank.”Baik nanti aku sampaikan To… wis kamu ndak usah bingung, semoga nggak ada apa-apa” ucap Yanto.”Terima kasih To..hati-hati ya.” warno berucap sambil permisi kepada sahabatnya yang telah berkenan menerim titipan uang darinya untuk bude yang sedang sakit dikampung.Kembali terbayang wajah bude Sakem, wajah yang teduh dan rela mengurus dan menganggapnya sebagai anak, wajah yang penuh kedamaian.




















