Kini aku sudah tak sabar lagi menunggu kedatangannya. Bokep mama Dia diam saja. Sedikit demi sedikit penisku masuk sampai ke pangkalnya. Rakus sekali lidahku menjilati setiap bagian kemaluan Tante Dina. Rasanya ingin kumasukkan lebih dalam lagi, tapi tidak bisa.Mungkin karena lidahku kurang keras. Pandangan matanya terlihat sayu bagai menyatakan sesuatu. Kumasukkan penisku perlahan-lahan. Tidak bergerak. “Terserah kaulah,” jawabku singkat.Tak lama kemudian, jemari lentiknya sudah menelusuri lekuk-lekuk tubuhku. Begitu aku membuka pintu taksi, Oh.. Tubuhnya terlalu tinggi bagiku, sekitar 170cm, sedang aku hanya 165cm. Dan, biarkan saja aku terpana melihat tubuhmu putih dan mulus. Ketika kulepaskan ikatan kainnya, tangan Tante Dina semakin kuat menarik rambutku. Liang kemaluan Tante Dina semakin memerah.