Itu kaki orang dewasa. Sekali dalam seumur hidup.Aku beranjak di tengah kerumunan calo-calo untuk mencari busku. Bokep mama dan aku turunkan ke bawah. Si anak ternyata sudah tidak ada di pangkuan dia. Kadang aku ingin, sekali-kali memberontak, melanggar aturan. Dia mendesis. Tangan kiriku yang tadi dilipat mulai bergerak ke arah dadanya. Aku memilinnya. Dan rasanya mulai sakit sekarang. Mungkin 5 menit, mungkin kurang dari itu. Tangannya kanannya membantuku membukanya.Tanganku kemudian masuk pelahan ke dalam bajunya, untuk merasakan keindahan payudara di baliknya. Sungguh, ibu itu mempunyai dada yang sempurna. Dia menyerah.Kembali jari tengahku mencari tempat tadi. Empat kali. Kurasakan nikmatku semakin memuncak. Aku turuti. Aku membayangkan bentuknya. Tinggal jalan kaki ke Pondok Indah Mall. Bahkan mengajak bicara pun tidak berani. Sangat keras. Belum lagi suara ibu-ibu di sebelahku ini, yang ya ampun, cerewetnya. Mengurangi kebisingan akibat lalu lalang orang mencari tempat duduk.“Mas, mas, maaf …,” ada suara merdu rupanya.
