Aku kembali menolak dengan tegas, serta mbak juminten terus terisak.Aku memperhatikan wanita paruh baya ini dgn akurat, wajahnya semacam ktidak sedikitan wanita jawa pada umumnya,tdk cantik tp aku akui tetap terkesan lebih muda dari umurnya. Penuh tenaga, makin lama makin cepat gerakanku. Bokep mama Tanganku telah kesana kemari meraba tubuhnya, jemariku lincah menggosok2 kurang lebih selangkanganya. Jepitan pahanya makin kuat sementara pantatnya tidak henti bergerak ke atas menyambut penisku, nafasnya telah tersengal. “Santai aja dulu..temenin saya sarapan dulu..” Ntah kenapa pagi itu aku agresif. “Hhhh…” Aku menghela nafas berat. “Mmm..mbak ikhlas kok den..salah mbak juga..telahlah gak papa..”jawabnya pelan sambil mengalihkan pandangan ke arah jendela. “Hehe..kenapa, takut saya gak bakal dateng lagi ya?” Tertawanya membikinku lega.




















