Aku jadi makin bingung? Itu aja yang perlu Win?”, kataku dengan agak sedikit kecewa, karena kalau memang hanya itu tujuan dia ke sini, berarti dia udah mau balik dong..?“Iya, ini aja. Bokep mom you’re the greatest..!”, kata Windy lagi.Setelah beristirahat sejenak, aku mulai menjilati vagina Windy.“Dinoo.. Atau apa? Tanpa pikir panjang, langsung kulepaskan handuk Windy, sehingga tampaklah di depan mataku keindahan tubuh telanjang Windy yang selama ini hanya ada dalam fantasiku.“Windy.. Saya jadi merasa iri dengan Doni. Aku kurang tau di mana Doni nyimpen catetanmu. Dia mengenakan kaos ketat berwarna oranye-biru, dan celana jeans ngatung yang juga ketat. Untuk membuka laci itu, dia mesti agak membungkuk. Walaupun itu hanya seutas tali BH di bahu, tapi itu sudah cukup untuk membuatku berimajinasi yang bukan-bukan tentang Windy.“Makasih ya Dino..”, wah, suaranya benar-benar bisa membuatku terbang ke langit ketujuh..“eh, iya..”, jawabku.Lalu Windy masuk kembali ke kamar mandi.










