“Terima kasih, Bu. Bokep mama Baru pertama kali ini ia melihat
ada kemaluan sebesar itu, panjang dan keras sekali. “Ma…, maksud ibu?”, Edo tergagap. Beberapa
menit keadaan menjadi vacum. Ibu memberikan kenikmatan yang nggak pernah saya rasakan
sebelumnya. “Sudah satu jam lamanya kita bermain, kamu hebat sekali, Do”, lanjutnya terheran-heran. Maksud wanita
itu untuk mengencani Edo tidak dikatakannya langsung. ooohh…, sedot putingnya sayang…, ooohh pintarnya
kamu, oooh…, ibu senang sama punya kamu, ooohh…, nikmatnya sayang,
ooohh…, panjang sekali, ooohh…, enaak”, lanjut sang dokter dengan
gerakan yang semakin liar. Edo hanya terdiam mendengar cerita dokter Miranti. Wanita itu seperti ingin mengatakan sesuatu pada Edo. Tak semili meterpun ia lewatkan
kenikmatan penis Edo yang menggesek dinding dalam kemaluannya. “Hmm…, rasanya aku besok ada operasi di rumah sakit.




















