Kurasa inilah saatnya bagiku untuk bisa menaklukkan rekanku sesama guru yang menggairahkan ini. Bokep mama Mata nan indah itu tiba-tiba menjadi sayu seperti orang yang hilang kesadarannya. Aku selesaikan pembacaan wiridku dengan sungguh-sungguh hingga siapapun yang melihat tatapan mataku akan jatuh hati dan menuruti semua kemauanku. “Ukurannya berapa Bu?”
“36B, Pak. Beberapa menit kami bertahan dengan posisi itu, hingga Aisya pun menggerakkan tangannya untuk memeluk pinggulku. Sedikit demi sedikit aku angkat roknya hingga ke pinggang dan aku turunkan celana dalamnya yang berwarna putih berenda, hampir mirip dengan corak bra-nya. Entah petualangan apa lagi yang akan kujalani dengan Aisya. Ia pun mulai meraung mencari kenikmatan sejatinya. Sementara itu, tangan kananku pun mulai berani menelusuk masuk ke balik jilbab panjangnya. Ibu sendiri kenapa belum pulang?”
“Menunggu hujan reda, Pak. Tangannya begitu halus dan lembut, ahh, serasa di surga. Sebetulnya aku agak segan juga mendekatinya, karena begitu santun dan alim perilakunya, serta perbedaan umur kami yang terpaut seperempat
